BAB 8 TIDUR DAN TERJAGA
8.1 Mengatur dan mengatur ulang jam biologis
Ritme srikadian kita menghasilkan periode hampir 24 jam, kita menyesuaikan kembali pekerjaan internal kita setiap hari untuk tetap selaras dengan dunia. Terkadang kita salah mengaturnya. Pada akhir pekan, ketika kebanyakan dari kita lebih bebas untuk mengatur jadwal kita sendiri, kita memaparkan diri kita pada cahaya, kebisingan dan akitivitas di malam hari dan kemudian bangun terlambat di pagi berikutnya.
Meskipun ritme sirkadian bertahan tanpa cahaya, cahaya sangat penting untuk mengatur ulang. Tanpa sesuatu untuk mengatur ulang ritme sirkadian kita, secara bertahap akan menjauh dari waktu yang tepat. Stimulus yang mengatur ulang ritme sirkadian disebut oleh istilah Jerman Zeitgeber (TSITE-gayber), yang berarti "pemberi waktu''. Cahaya adalah Zeitgeber dominan untuk hewan darat sedangkan pasang surut penting bagi hewan laut.
Jet Lag

Saat bepergian ke daerah yang berbeda zona waktu, tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sehingga terjadilah jet lag. Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang manusia terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.Semakin banyak zona waktu yang dilewati, maka semakin besar kemungkinan seseorang mengalami jet lag. Jet lag dapat menghilang sendiri setelah beberapa hari mengalami gejalanya.
Gejala Jet Lag
Jet lag ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi atau siang hari, serta tidak bisa tidur pada malam hari. Kondisi ini dialami seseorang setelah bepergian dengan pesawat ke daerah yang melintasi zona waktu. Gejala ini dapat dirasakan oleh siapa saja, baik bayi, anak-anak orang dewasa, maupun lansia.
Gejala lain yang dapat dirasakan akibat jet lag adalah:
- Sulit berkonsentrasi.
- Perubahan mood dan mudah tersinggung.
- Mudah lupa.
- Mual.
- sakit kepala atau pusing.
- Gangguan pencernaan, seperti diare dan sembelit
- Dehidrasi
- Gangguan dalam bergerak.
- gangguan kecemasan
- Jantung berdebar.
Kerja shift
Orang-orang yang tidur tidak teratur-seperti pilot, terns in medis, dan pekerja shift di pabrik-pabrik- menemukan bahwa durasi tidur tergantung pada saat mereka pergi tidur. Ketika mereka harus tidur di pagi
atau sore hari, mereka tidur hanya sebentar, bahkan jika mereka telah terjaga selama berjam- jam
Orang-orang yang bekerja pada shift malam, seperti tengah malam hingga 8 pagi, tidur siang hari. Setidaknya mereka mencoba untuk. Bahkan setelah bulan atau tahun pada jadwal tersebut, banyak pekerja menyesuaikan in- sepenuhnya. Mereka terus merasa grogi pada pekerjaan, mereka tidur dengan tidak nyaman di siang hari, dan suhu tubuh mereka terus memuncak ketika mereka tidur di hari bukan saat mereka bekerja di malam hari. Secara umum, pekerja shift malam memilikikecelakaan lebih dari pekerja hari-shift. Kerja pada malam hari tidak handal mengubah ritme sirkadian karena sebagian besar bangunan menggunakan pencahayaan buatan di kisaran 150-180 lux, yang hanya cukup efektif dalam ulang irama.
Morning people and evening people
Rtime sirkadian berbeda antar individu. Beberapa orang yang bangun lebih awal, produktivitas puncaknya mencapai lebih awal, dan menjadi kurang waspada di kemudian hari, berbeda dengan orang yang bangun siang, mereka mencapai puncaknya di sore hari atau malam hari. Mereka mentolerir begadang semalaman lebih baik dari pada orang- orang oagi, di antara pekerja shift, orang yang bangun lebih awal akan terganggu ketika bekerja shift malam dan orang yang biasa bekerja di shift maam paling terganggu ketika bekerja di shift pagi.
Mekanisme Jam Biologis
Curt Richter (1967) memperkenalkan konsep bahwa otak menghasilkan iramanya sendiri biologis jam- dan ia melaporkan bahwa jam biologis tidak sensitif terhadap kebanyakan bentuk gangguan. Buta atau hewan tuli menghasilkan ritme sirkadian, meskipun mereka perlahan-lahan melayang keluar dari fase dengan dunia luar. Ritme sirkadian tetap mengejutkan stabil meskipun makanan atau kekurangan air, sinar-X, obat penenang, alkohol, anestesi, kekurangan oksigen, sebagian besar jenis kerusakan otak, atau pengambilan organ tubuh endokrin. Bahkan satu jam atau lebih dari diinduksi bangsa hiber- sering gagal untuk me-reset jam biologis.
8.2 Tahapan Tidur dan Otak Mekanisme
Tidur dan Interupsi lainnya Kesadaran
Tidur adalah keadaan bahwa otak aktif memproduksi, ditandai dengan respon menurunrangsangan. Sebaliknya, koma (KOH-muh) adalah jangka ketidaksadaran yang disebabkan oleh trauma kepala, stroke, atau penyakit. Seseorang dalam keadaan koma memiliki tingkat rendah dari otak activ- ity dan sedikit atau tidak ada respon terhadap rangsangan. Sebuah sejumput kuat atau suara keras dapat membangkitkan orang yang sedang tidur tapi tidak seseorang dalam keadaan koma. Biasanya, seseorang dalam keadaan koma baik mati atau mulai pulih dalam beberapa minggu.
Seseorang dalam keadaan vegetatif bergantian antara periode tidur dan gairah moderat, meskipun bahkan selama keadaan yang lebih terangsang, orang tersebut tidak menunjukkan kesadaran lingkungan dan tidak ada perilaku terarah. Bernapas lebih teratur, dan stimulus nyeri menghasilkan setidaknya tanggapan otonom dari peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan berkeringat. Sebuah keadaan sadar minimal adalah salah satu tahap yang lebih tinggi, dengan sesekali, singkat pe- riods tindakan terarah dan jumlah terbatas pemahaman pidato. Sebuah keadaan vegetatif atau kesadaran minimal bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
kematian otak adalah suatu kondisi tanpa tanda-tanda aktivitas otak dan tidak ada respon terhadap stimulus apapun. Dokter biasanya menunggu sampai seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas otak selama 24 jam be- kedepan mengucapkan kematian otak, di mana titik kebanyakan orang be- Lieve itu etis untuk mendukung kehidupan menghapus.
Tahapan tidur

Tahap 1 NREM: Tidur-tidur ayam
Selama tahapan tidur pertama, yaitu tidur ringan, tubuh, mental, dan pikiran Anda berada di ambang realita dan bawah sadar — setengah sadar, setengah (hampir) tertidur. Otak menghasilkan apa yang dikenal sebagai gelombang beta, yang kecil dan cepat. Mata tertutup, namun Anda masih dapat dibangunkan atau terbangun dengan mudah. Pergerakan mata di tahap ini sangat lambat, begitu pula dengan aktivitas otot.
Selagi otak mulai bersantai dan kinerjanya melambat, otak juga sekaligus memproduksi gelombang lambat yang disebut dengan gelombang alpha. Selama periode tahapan tidur ini, Anda mungkin mengalami sensasi aneh namun terasa sangat nyata, dikenal sebagai halusinasi hypnagogic. Contoh umum dari fenomena ini termasuk perasaan seperti terjatuh atau mendengar seseorang memanggil nama Anda. Familiar, bukan?
Peristiwa lain yang sangat umum terjadi selama periode ini dikenal sebagai sentakan mioklonik. Jika Anda pernah terkejut mendadak tanpa alasan apapun, artinya Anda mengalami fenomena ini. Mungkin tampak mengkhawatirkan, namun sentakan mioklonik sebenarnya cukup umum.
Kemudian, otak menghasilkan gelombang theta beramplitudo tinggi, yaitu gelombang otak yang sangat lambat. Orang yang terbangun dari tahap 1 tidur sering mengingat pecahan ingatan gambar visual. Jika Anda membangunkan seseorang selama tahap ini, mereka mungkin melaporkan bahwa mereka tidak benar-benar tertidur.
Tahap 2 NREM: Menyambut tidur pulas
Denyut jantung dan pernapasan melambat, menjadi semakin teratur, dan suhu tubuh menurun. Anda juga akan menjadi semakin kurang sadar akan lingkungan sekitar. Jika ada suara yang terdengar di tahap ini, Anda tidak dapat memahami apa kontennya.
Ketika memasuki tahapan tidur kedua, gerak mata berhenti dan gelombang otak melambat, dengan kehadiran semburan gelombang cepat sesekali, yang disebut spindle tidur. Selain itu, tahap 2 tidur NREM juga ditandai oleh adanya K-complex, yaitu puncak tegangan tinggi negatif pendek. Kedua fenomena ini bekejera sama melindungi tidur dan menekan respon terhadap rangsangan luar, juga untuk membantu penggabungan memori berbasis tidur dan pengolahan informasi. Tubuh kita bersiap-siap untuk tidur nyenyak.
Karena Anda bisa melewati tahapan ini beberapa kali sepanjang malam, ada lebih banyak waktu yang dihabiskan di tahapan tidur kedua daripada tahap-tahap lainnya, dan biasanya mencakup 45-50% dari total waktu tidur orang dewasa, bahkan dewasa muda.
Tahap 3 NREM: Tidur nyenyak
Tahapan tidur ketiga adalah apa yang disebut dengan tidur nyenyak. Pada tahap ini, otak melepaskan gelombang delta, yang awalnya diselingi oleh gelombang yang lebih kecil dan cepat, kemudian akan secara eklusif didominasi oleh gelombang delta. Selama tahap ini, Anda menjadi kurang responsif dan suara dan aktivitas di lingkungan mungkin gagal untuk menghasilkan respon. Tidak ada gerakan mata atau otot aktivitas. Tahapan ketiga juga bertindak sebagai masa transisi antara tidur ringan dan tidur yang sangat dalam.
Akan sangat sulit untuk membangunkan seseorang yang sedang nyenyak terlelap. Biasanya, jika terbangun, ia tidak bisa sesegera mungkin menyesuaikan diri dengan perubahan dan seringnya merasa grogi dan kebingungan selama beberapa menit setelah bangun. Beberapa anak mengalami ngompol, teror malam, atau sleepwalking selama tahapan tidur nyenyak.
Selama tahapan tidur nyenyak, tubuh memulai perbaikan dan pertumbuhan jaringan kembali, membangun kekuatan tulang dan otot, meningkatkan pasokan darah ke otot, meningkatkan dan memperkuat sistem imun. Energi juga dipulihkan dan hormon pertumbuhan — penting untuk tumbuh kembang, termasuk perkembangan otot.
Tidur REM: tidur bermimpi
Ketika kita beralih ke tidur REM (Rapid Eye Movement), pernapasan menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan dangkal; mata bergerak ke segala arah dengan sangat cepat, seperti gelisah; aktivitas otak meningkat; dan, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan, bagi pria, mengembangkan ereksi. Kebanyakan mimpi bermula di tahap ini
The American Sleep Foundation bahwa orang menghabiskan sekitar 20 persen dari total tidur mereka di tahap ini. Tidur REM juga sering disebut sebagai paradoks tidur, karena sementara otak dan sistem tubuh lainnya aktif bekerja, otot-otot menjadi lebih rileks. Mimpi terjadi akibat peningkatan aktivitas otak, tapi otot mengalami kelumpuhan sementara yang disengaja.
Periode tidur REM pertama biasanya terjadi sekitar 70 sampai 90 menit setelah kita tertidur. Sebuah siklus tidur lengkap membutuhkan waktu 90 sampai 110 menit rata-rata. Setelah sekitar 10 menit dalam tidur REM, otak biasanya siklus kembali melalui tahap tidur non-REM. Rata-rata, empat periode tambahan tidur REM terjadi, masing-masing memiliki durasi lebih lama.
Siklus tidur pertama setiap malam mengandung periode REM yang relatif singkat dan jangka waktu tidur nyenyak. Saat malam berlangsung, periode tidur REM meningkat durasinya, sementara kenyenyakan tidur menurun. Pada pagi hari, orang menghabiskan hampir seluruh waktu mereka terlelap di tahapan tidur 1, 2, dan REM.
Anda akan kehilangan beberapa kemampuan untuk mengatur suhu tubuh selama berada di bawah pengaru tidur REM, sehingga suhu panas atau dingin yang minta ampun di lingkungan tidur dapat mengganggu pulasnya tidur Anda.
Penting pula untuk dipahami bahwa Anda tidak melalui keseluruhan tahapan tidur ini secara berurutan. Tidur dimulai pada tahap 1 dan maju ke tahap 2, dan kemudian 3. Setelah tahapan tidur 3, tahap 2 tidur diulang sebelum memasuki tidur REM. Setelah tidur REM berakhir, tubuh biasanya kembali ke tahap 2. Jika tidur REM terganggu, tubuh kita tidak mengikuti perkembangan siklus tidur mormal, begitu momen berikutnya kita tertidur. Sebaliknya, kita sering tergelincir langsung ke tahapan tidur REM dan mengalami periode REM yang diperpanjang sampai kita “mengejar ketertinggalan” di tahapan tidur ini.
Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah kelainan dari pola tidur seseorang. Hal ini akan menimbulkan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan penderitanya.
Jenis dan Penyebab Gangguan Tidur
1. InsomniaInsomnia adalah kondisi ketika seseorang merasa kesulitan untuk tidur atau butuh waktu yang sangat lama untuk tidur. Insomnia dapat disebabkan oleh kebiasaan sebelum tidur yang tidak baik, gangguan mental, atau penyakit tertentu (salah satunya gangguan kelenjar pineal).
2. HipersomniaHipersomnia adalah kondisi di mana kebutuhan tidur sangat panjang, sehingga penderitanya selalu mengantuk di siang hari. Ada berbagai hal yang berpotensi menyebabkan hipersomnia. Salah satunya adalah depresi.
3. Tidur berjalanPenyakit tidur berjalan (sleepwalking) memiliki istilah medis somnabulisme. Penderita kondisi ini sering bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur, tetapi ia tidak menyadari apa yang dilakukannya.
4. Nightmare (mimpi buruk)Mimpi buruk terjadi saat otak membuat seseorang bermimpi hal-hal yang meresahkan. Belum diketahui penyebab dari mimpi buruk. Namun, mimpi buruk yang terjadi pada anak diduga dipicu oleh rasa cemas atau takut bila jauh dari orang tuanya.
5. Sleep terror (teror tidur)Teror tidur lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 4-8 tahun. Penderita teror tidur dapat tampak ketakutan hingga berteriak ketika tidur. Kondisi ini dapat dipicu ketika anak sedang kelelahan atau demam.
Gejala Gangguan Tidur
Ada berbagai gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita gangguan tidur, antara lain:
- Bangun dan tidur pada waktu yang tidak teratur.
- Kesulitan tidur pada malam hari.
- Tungkai yang bergerak tanpa perintah pada saat ingin tertidur.
- Bernapas dengan irama yang tidak normal saat tidur.
- Mengalami mimpi buruk, ketakutan, berteriak, atau berjalan ketika tidur.
- Mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas selama sesaat, ketika sedang tidur.
- Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali.
- Merasa tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur.
- Sering mengantuk pada siang hari, sehingga dapat tiba-tiba tertidur pada waktu yang tidak wajar, misalnya saat mengemudi.
- Kesemutan atau merasakan sensasi yang menjalar ke tangan dan kaki.
- Otot terasa lemah atau sering merasa lelah.
8.3 Mengapa Tidur? Mengapa mimpi?
Mengapa Harus Tidur?
Tubuh kita adalah tempat segala keajaiban dari Sang pencipta kehidupan. Sebuah mahakarya maha teliti. Tak satu pun luput dan tak satupun tertinggal tanpa makna dan guna.
Bayangkan, saat tertidur pulas, tubuh kita tetap bekerja memperbaiki sel-sel yang tua. Melepaskan hormon pertumbuhan agar sel sehat segera lahir. Sistem pertahanan tubuh kita dibaharui agar selalu dalam keadaan siap bertempur melawan virus, bakteri dan jamur.
Kembali mengimajinasikan hal ini, seringkali rasa kagum muncul, betapa hebatnya tubuh kita dan betapa hakikinya fungsi tertidur pulas.
Saat kita meneguk satu gelas teh manis, tubuh akan mengeluarkan insulin (hormon untuk menormalisasi gula darah). Insulin akan menawar gula ini sehingga gula darah kita berada dalam ambang normal.
Saat Anda lapar, perut akan berdendang ribut. Air ludah Anda akan berkumpul di sudut bibir. Anda akan pergi ke dapur mengambil sepiring nasi lengkap dengan lauk dan sayur mayur. Kemudian Anda mengunyah, menelan dan merasa kenyang. Sesuatu di perut memberi tahu Anda bahwa semua cukup. Anda meminum segelas air lalu menaruh alat makan di wastafel.
Segala keteraturan dan informasi yang bagi Anda lumrah, adalah sebuah pekerjaan terstruktur dan rapi yang dikerjakan oleh usus, otak dan persarafan. Dan tidur dengan sebuah mekanisme kompleks berkelindan terhadap segala keteraturan ini.
Pertama, berkurangnya durasi tidur akan menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh. Metabolisme ini adalah sebuah mekanisme maha rumit dalam tubuh manusia. Di mana setiap kelenjar tubuh menghasilkan hormon yang mengatur tinggi badan, keringat, hingga kadar gula darah Anda, dan ratusan lainnya.
Pada perut bagian kiri, terdapat sebuah kelenjar hebat yang menghasilkan banyak enzim dan hormon yang membuat setiap makanan kita akan menjadi zat gizi. Namanya pankreas. Dia memproduksi insulin (hormon yang berfungsi menormalisasi gula darah).
Nah, saat tidur Anda berkurang, maka aktivitas saraf simpatik pada pankreas ini meningkat. Merangsang pengeluaran sel-sel peradangan (inflamasi). Hasilnya tubuh Anda akan berada pada fase peradangan yang pelan dan berkepanjangan. Aktivitas yang berlebihan dan berlarut ini juga menyebabkan kemampuan insulin merespon terhadap gula darah menurun dan meningkatkan risiko kita untuk mengalami kadar gula darah tinggi.
Kedua, ada dua hormon yang mengatur kenyang dan lapar manusia: leptin yang membikin kita kenyang dan ghrelin yang membuat lapar. Saat tidur tidak optimal, produksi ghrelin meningkat dan sebaliknya terhadap leptin. Kita akan selalu merasa ingin mengunyah dan perut berkeroncong semakin sering. Anda akan membuka kulkas tengah malam. Mencoba mencari apa saja yang bisa dimasukkan ke perut, mengunyah, duduk menyaksikan Netflix kemudian lapar lagi, dan tertidur hanya sekian jam.
Setelah beberapa waktu, pakaian favorit Anda tidak muat lagi untuk dikenakan, dan otot-otot Anda mulai ditimbun oleh lemak. Benar sekali, berat badan Anda sudah naik. Tahukan Anda: saat mengalami kegemukan, maka hormon pembuat kenyang yaitu leptin, akan semakin sulit diproduksi?
Ketiga, jam tidur yang tidak cukup juga terkait erat dengan depresi. Ada dua mekanisme yang dipercaya yakni insomnia sebagai salah satu gejala depresi dan insomnia yang berdampak pada perubahan mood yang pada jangka panjang juga menjadi salah satu faktor penyebab depresi.
Sepertiga dari usia manusia dihabiskan untuk tidur. Tidur begitu vital untuk fungsi tubuh manusia termasuk mengatur bagaimana mood dan perilaku Kita. Terdapat dua proses yang mengatur tidur yakni sikardian yang diatur pada salah satu bagian hipotalamus.
Pengaturan sikardian ini sangat dipengaruhi cahaya dan suhu. Pada malam hari sikardian ini tidak membutuhkan cahaya dan pada pagi hari sikardian ini membutuhkan cahaya.
Keempat, tidur dan sistem imun memiliki hubungan dua arah. Salah satu fungsi sistem imun adalah menjaga tubuh dari serangan bakteri, vitus, jamur dan parasit serta melawan pertumbuhan sel berlebihan. Sering kita berada dalam keadaan di mana saat kurang tidur maka kita rentan mengalami batuk dan pilek.
Sebaliknya, pada awal tubuh dihinggapi virus penyebab sakit dan tubuh kalah berjuang, maka umumnya kita juga akan sulit jatuh tidur.
Kurangnya tidur menyebabkan gangguan pada produksi sistem pertahanan tubuh. Misalnya terjadi penurunan produksi dari kompartmen imunitas, berkurangnya kemampuan fagositosis (memakan mikroorganisme asing) oleh sel dari sistem imun kita, penurunan jumlah calon sel darah putih dan kemampuan sel natural untuk membunuh kuman.
Pada banyak pasien infeksi, para dokter akan selalu menganjurkan untuk tidur dengan cukup dan pulas. Itu seperti sebuah nasihat sederhana yang kita anggap remeh temeh, tapi justru hal tersebut adalah nasihat sederhana yang banyak manfaatnya.
Mengapa Mimpi?

mimpi itu proses halusinasi pada tahapan tidur, yang namanya REM, atau rapid eye movement. Proses ini mencerminkan apa saja yang sudah kita alami di siang hari. Ada satu teori terkenal yang dikemukakan oleh om Sigmund Freud pada tahun 1899. Dimana, ia menyatakan bahwa mimpi kita itu adalah harapan-harapan yang dipendam dari diri kita. Termasuk didalamnya kaya mimpiin si pacar kita, rumah idaman kita dan amarah terpendam kita sama orang lain. Dan mimpi, pendeknya menurut Freud, adalah cerminan dari harapan-harapan kita yang belum bisa terwujudkan.

Tapi kemudian baru pada tahun 1950-an, ketika teknologi canggih mulai berkembang. Para peneliti pendeknya menemukan, bahwa mimpi ternyata adalah efek samping dari proses otak kita, yang sedang merajut memori. Singkatnya, ketika kita tidur, ternyata otak sedang merajut kejadian-kejadian dalam hidup kita yang terjadi dalam sehari, menjadi sebuah memori baru di otak kita. Mimpi itu sendiri adalah rangkaian-rangkaian memori yang dalam tanda kutip, bocor, ke bagian otak kita yang menyadarinya. Dan itu terjadi secara natural di alam bawah sadar kita. Akibatnya, seringkali mimpi kita itu jadi ngga masuk akal dan aneh.
Mengingat Mimpi itu Sulit

Itu terjadi karena pada saat kita bermimpi, memori jangka pendek kita terpisah dengan memori jangka panjang kita. Dan yang menangkap mimpi kita tersebut, hanya lah bagian memori pendek kita. Itu sebabnya, kenapa kita bisa mengingat sedikit mimpi kita saat kita bangun, tapi kita ngga bisa inget semuanya.


Akhirnya kurang lebih kita tahu, kenapa kita bermimpi. Karena nyatanya, bermimpi adalah hal yang sangat baik bagi kita. Seperti dapat meningkatkan daya ingat memori kita, yang tentunya sangat berguna di saat kita lagi ujian. Lalu mimpi juga terbukti dapat meredam emosi kita, memperbaiki kesehatan mental kita dan bahkan terbukti dapat mengurangi stres kita secara keseluruhan.
Komentar
Posting Komentar